Kamis, 27 September 2012

Tata Ruang Perikanan Lamsel


TATA RUANG WILAYAH PERIKANAN YANG TUMPANG TINDIH
Saat ini semua sector usaha yanga ada di Indonesia selalu merasa penting atau dalam tanda kutip ingin dianggap penting. Namun dari berbagai sector yang menguasai hajat hidup orang banyak sector agrobiusnis boleh dikata adalah sector yang paling menguasai hajat hidup orang banyak. Namun sayangnya sector ini belum dilirik sepenuhnya oleh pemerintah mulai dari puyasat bahkan hingga daerah. Alih-alih membangun sector tersebut agar bisa menjadi soko guru ekonomi, pemerintah lebih memilih untuk mengedepankan uang cepat setiap kali mengambil kebijakan yang berhubungan dengan tata ruang wilayah yang menguasai hajat hidup orang banya tersebut.
Sektor agrobisnios digadang2 oleh pemerintah untuk menjadi solusi penangkal kemiskinan. Namun dalam kenyataannya tata ruang wilayah untuk mendukung sector tersebut dikalahkan oleh sector lain. Banyak lahan agrobisnis yang sebenarnya sangat produktif yang dialihfungsikan menjadi wilayah pertambangan, areal industry dan bahkan pemukiman. Bisa dikatakan areal pangan kita menyusut tanpa solusi pengadaan areal baru untuk menggantikan areal yang menyusut tersebut. Tentunya pengambilanm kebijakan tersebut murni dalam kendali pemerintah selaku pengendali tata ruang wilayah. Lampung selatan sebagai lumbung udang dan lumbung ikan laut nasional kita saat ini pun menghadapi kendala yang sama. Banyak arela lahan agrobisnis kita yang dialihfungsikan untuk kepentingan sesaat. Ambil contoh wilayah pesisir Kalianda hingga wilayah pesisir Rajabasa. Wilayah ini menjadi lumbung bibit udang dan ikan laut yang diakui secara nasional. Saat ini harus bertahan menahan gempuran penyakit yang tiada henti. Wilayah yang semestinya ramah dalam pengelolaan lingkungan namun ego sektoral antara perikanan dengan pariwisata belum memberikan solusi terbaik dalam tata ruang wilayah. Adanya tambak pembesaran udang dan pelabuhan di gunung botak secara tidak langsung membuat pengelolaan tata ruang di wilayah tersebut semakin semrawut.
Sudah selayaknya tata ruang wilayah di pesisir barat lampung Selatan dikaji ulang.  Sektor perikanan harus dilindungi melalui pengelolaan tata ruang wilayah yang baik. Wilayah ini adalah wilayah tata ruang untuk sector perikanan. Ini adalah suatu keniscayaan.

Slamet Novianto. S.Pi, M.Si
Penyuluh perikanan Kec Rajabasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar